Berikut ini akan diuraikan secara singkat perbedaan pembelahan sel
secara mitosis dengan pembelahan sel secara meiosis :
1). *Pembelahan sel secara mitosis* berlangsung pada sel-sel somatis,
baik pada sel yang haploid (n) maupun sel yang diploid (2n), *berbeda*
dengan *pembelahan sel secara meiosis* yang berlangsung pada sel-sel
perkembangbiakan (germinal cells) yang diploid (2n).
2). *Pembelahan sel secara mitosis* waktu berlangsungnya relatif singkat
(beberapa jam), *berbeda* dengan *pembelahan sel secara meiosis* yang
waktu berlangsungnya lama. Misalnya pada seorang pria berlangsung selama
24 hari sedangkan pada wanita bahkan sampai beberapa tahun.
3). *Pembelahan sel secara mitosis* pembelahan nukleus hanya berlangsung
satu kali dengan menghasilkan dua buah nukleus anak, *berbeda* dengan
*pembelahan sel secara meiosis* yang pembelahan nukleusnya berlangsung
dua berturut-turut dengan menghasilkan empat buah nukleus anak.
4). *Pembelahan sel secara mitosis* tahap pembelahan sel didahului oleh
satu periode S (sintesis DNA), *berbeda* dengan *pembelahan sel secara
meiosis* yang kedua pembelahan sel secara berturutan hanya didahului
oleh satu periode S (sintesis DNA).
5). *Pembelahan sel secara mitosis* setiap kromosom pada profase
bersifat bebas, biasanya tidak membentuk pasangan. *Berbeda* dengan
*pembelahan sel secara meiosis* pada profase I terbentuk
pasangan-pasangan kromosom yang homolog (proses sinapsis).
6). *Pembelahan sel secara mitosis* tidak terdapat proses pindah silang
(crossing over), *berbeda* dengan *pembelahan sel secara meiosis* yang
pada setiap pasangan kromosom yang homolog sekurang-kurangnya terjadi
sebuah pindah silang.
7). *Pembelahan sel secara mitosis* pada tahap metafase, kromosom (yang
terdiri dari dua kromatida) berada sendiri-sendiri dibidang ekuator dan
melekat pada benang-benang spindel dengan perantaraan kinetokor.
*Berbeda* dengan *pembelahan sel secara meiosis* yang pada tahap
metafase I terdapat pasangan-pasangan kromosom yang homolog pada bidang
ekuator. Anggota pasangan tersebut melekat pada benang spindel yang
berasal dari kutub sel yang berlawanan.
8). *Pembelahan sel secara mitosis* sentromer (kinetokor) membelah pada
anafase dan kromatida bergeral menuju kearah kutub sel yang berlawanan.
Akhirnya terbentuk dua buah nukleus anak dengan ploidi yang sama (n, 2n,
dst) dengan nukleus semula. *Berbeda* dengan *pembelahan sel secara
meiosis*, walaupun anggota pasangan kromosom yang homolog berpisah pada
anafase I, namun sentromer (kinetokor) pada tahap ini belum membelah,
sentromer baru membelah pada anafase II. Akhirnya terbentuk empat buah
nukleus anak yang haploid (n).
9). *Pembelahan sel secara mitosis* jumlah kromosom per nukleus tetap
dipertahankan pada sel anak (misalnya tetap 2n). *Berbeda* dengan
*pembelahan sel secara meiosis* jumlah kromosom per nukleus dikurangi
sehingga setiap sel anak (gamet) memiliki jumlah kromosom setengah dari
nukleus semula (dari 2n hingga n).
10). *Pembelahan sel secara mitosis* karyotipe sel anak identik dengan
sel induk. Materi fenetik tetap konstan, kecuali jika ada mutasi
(jarang). *Berbeda* dengan *pembelahan sel secara meiosis* yang
karyotipe sel anak satu sama lain tidak mesti sama dan juga tidak perlu
sama dengan sel induk. Hal yang demikian menyebabkan timbulnya variasi
genetik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar